Friday, December 30, 2011

Indonesia Adopsi PK Guru Australia?



Belum lama ini Sugeng, M.Pd salah seorang Widyaiswara LPMP Kalteng bersama dengan sejumlah WI dari LPMP lainnya se-Indonesia mengadakan study tur ke Australia selama dua minggu. Dalam study tur yang bertujuan ingin memperoleh informasi mengenai penilaian kinerja guru yang dilakukan oleh pemerintah Australia. Sebagaimana diketahui, penilaian kinerja guru pertama kali di dunia dilakukan oleh negara Kangguru tersebut sejak  tahun 90-an. Pemerintah Indonesia sendiri baru mengadopsi/menjalankan program serupa mulai tahun 2012 ini.

Sebagaimana yang diungkapkan Sugeng yang juga koordinator WI LPMP Kalteng tersebut, PKG di Australia dilakukan secara bulat 360 derajat atau oleh seluruh stakeholder yang ada. Mulai dari kepsek, guru sejawat, pengawas, orangtua murid, dan murid. Penilaian Murid/orangtua diberikan dengan metode angket dan observasi. Sementara kalau di indonesia yang mengadopsi program serupa penilaian kinerja guru hanya dilakukan oleh kepsek, guru senior atau pengawas. Jadi hasil penilaiannya sepihak. 

Lebih jauh diungkapkannya maind sett guru disana senang dinilai dan merasa senang dinilai. “Sementara di indonesia guru dinilai merasa seperti dipojokkan,” ungkap Sugeng.  Mengenai level/grade gaji guru disana ada sembilan dan yang paling bawah/untuk guru pemula sekitar Rp. 6 juta kalau dirupiahkan hingga yang grade tertinggi Rp. 200-an juta. Tunjangan atau insentif yang ada seperti ditanah air untuk guru, di Australia tidak ada bagi guru. Semuanya hanya mendapatkan gaji berdasarkan gradenya masing-masing. Sementara itu, PK guru di Australia dilakukan setiap tahunnya. Awal tahun menyusun program/profil guru dan diakhir tahun diadakan penilaian evaluasinya.

Kehidupan guru  di Australia termasuk menarik simak, tidak nampak ada perbedaan antara guru yang kaya dengan yang miskin, semuanya rata-rata berangkat bekerja dengan transportasi umum/bis, dan guru yang paling disegani/dihormati bukan karena tinggi atau rendah pangkatnya, namun karena besar kecilnya manfaat orang tersebut bagi masyarakat. Sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.