Friday, June 26, 2009

terbit, SK tunjangan profesi pendidik tahun 2009

kabar gembira bagi guru-guru peserta sertifikasi kuota 2008 yang telah lulus sertifikasi. soalnya surat keputusan penetapan tunjangan sudah turun. lebih lengkap dan jelasnya daftar nama-nama yang lulus ditempel dipengumuman di diknas kab/kota.

namun, sebagai bahan informasi lanjutan, untuk gelombang pertama ini total telah terbit SK se kalteng hanya berjumlah 758 orang. artinya masih banyak yang belum keluar SK nya karena adanya masalah administrasi, validasi, dan proses pengiriman...
unutk sementara ini hanya guru yang lulus murni/portofolio yang lulus dan keluar SK nya. sedangkan guru yang lewat PLPG masih belum keluar.


rekap yang telah terbit SK
1. palangkaraya=353
2. kapuas= 105
3. pulang pisau= 60
4. gumas= 26
5. katingan= 24
6. lamandau= 6
7. sukamara= 2
8. seruyan= 1
9. barsel= 32
10. bartim = 11
12 barut = 28
13. mura= 8
14. kotim = 87
15 kobar = 15

sk terbit terhitung TMT bulan april 2009... lumayanlah buat kesejahteraan guru-guru semakin baik nantinya....
untuk sementara, rekap nama-nama tersebut belum bisa saya upluad disini... mudah-mudahan dalam beberapa hari ini bisa. trims'

Monday, June 22, 2009

kesalahan dalam proposal KKG/MGMP

Baru-baru ini, pengajuan proposal permohonan bantuan dana blockgrant untuk KKG (kelompok kerja guru) atau MGMP/MKPS banyak kesalahan. teruatama dalam hal pembuatan buku rekening.

Menurut pengelola KKG/MGMP, copy buku rekening beraroma penyimpangan karena mencantumkan no buku rekening bank pribadi kepala sekolah.

" seharusnya buku rekening kelompok KKG/MGMPnya bukan punya kepseknya" ujar Noveri.
lebih lanjut diungkapkan, pihaknya akan menyeleksi secara ketat dan transparan pemberian bantuan dana block grant.

" bagi kelompok kkg yang mencantumkan no rekening buku kepsek untuk rekening kkg nantinya akan di panggil dan harus memperbaiki atas nama kkg," tandas noveri.


Thursday, June 18, 2009

tips mengusul pindah tugas guru/perawat

Persoalan rumah tangga idealnya adalah suami, isteri dan anak-anak bisa kumpul. namun karena tuntutan pekerjaan, terkadang suami isteri bisa terpisah. Ada yang suaminya bekerja di luar daerah/kabupaten atau sebaliknya.

Api kecil jadi sahabat, api besar jadi musuh... tak jarang karena jauh dari isteri atau suami...godaan untuk berselingkuh menjadi sulit ditahan...karena tuntutan "biologis" serta faktor "kesempatan". bahkan bisa berakibat kepada hancurnya rumah tangga alias perceraian meski anak sudah besar-besar.

Menurut sumber dari pengadilan Agama kota palangkaraya, belum lama ini tingkat perceraian di kota palangkaraya awal tahun 2009 ini nai 50 persen... disinyalir pemyebabnya karena faktor orang ketiga dan keluarga yang berjauhan serta ekonomi...

untuk menghindari timbulnya perceraian, sebaiknya pasangan suami isteri berkumpul. namun apa dikata proses usul pindah dari suami ikut isteri atau sebaliknya bisa dipersulit di tingkat birokrasi.

Berpijak dari hal tersebut, penulis punya tips dalam proses kepengurusan pindah.

pertama, ajukan usul pindah ke atasan langsung, setelah disetujui kemudian setelah di setujui atasan langsung...

kedua, sebaiknya segera temui sekda atau pejabat bupati/walikota untuk minta persetujuan. jangan malu dan segan, datangilah pejabat ini dirumahnya saja,. ceritakan kondisi dan harapan anda dengan baik kepada mereka. tahapan ini biasanya akan disetujui. apalagi alasannya kuat. hal ini penting dilakukan karena biasanya kalau kita melalui proses birorasi ditingkat "bawah" kebiasaan di persulit...dan cenderung menunggu waktu yang lama, dan terkadang hasilnya mengecewakan paling-paling diberikan jawaban dengan satu kata yang tidak populer "titipan" walaupun alasannya mengikuti suami atau isteri dan tidak menuntut jabatan tertentu. beda hasilnya bila kita keluarga pejabat atau gubernur, anggota DPR.

ketiga, kawal berkas anda dan lakukan dengan cara "se-tangan." artinya jangan menyuruh orang lain melakukannya. telusuri dengan rajin dan ulet sampai dimana proses berkas tersebut hingga akhirnya keluar surat persetujuan atau formasi dari BKD/BKPP. Semangatlah dan optimisme.

keempat, cara menelusuri berkas pengajuan usul pindah ini biasanya menemui kesulitan. karena biasanya staf/PNS yang menangani hal ini sulit ditemui alias suka keluar kantor meski pada dinas. waktu yang terbaik dan tepat supaya mudah menemuinya adalah pada waktu pagi hari yaitu pada jam awal masuk kantor pukul 07.00 WIB tepat karena jam segini biasanya mereka ada karena ada apel pagi. atau bisa juga pada waktu jam 13.00 WIB satu jam ketika waktu jam kerja akan berakhir. biasanya semuanya ada untuk menunggu apel siang/pulang. yahhh "kelakuan" PNS sekarang rata-rata seperti itu...


yang penting pantang menyerah!!!

sekian dulu tips ini, semoga bermanfaat.


akhirnya dibayar

masih ingat tentang honor narasumber pada bimtek yang diadakan diknas propinsi beberapa waktu lalu yang belum dibayarkan ? terkait hal itu kemarin 18/6 telah dibayarkan.

menurut sapta, dia telah diberikan haknya oleh panitia.

" cuma dapat 300 ribu aja," ujar sapta

Wednesday, June 17, 2009

SOSIALISI PROGRAM BANTUAN KESEJAHTERAAN GURU

Pemberian tunjangan kepada guru, sejalan dengan amanat undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen serta peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.

Berdasarkan hal tersebut mengharuskan pemerintah pusat dan pemerintah daerah meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru melalui sertifikasi pendidik disertai dengan pemberian tunjangan-tunjangan untuk meningkatkan kesejahteraan guru yang meliputi program bantuan kesejahteraan khusus, tunjangan profesi, dan tunjangan fungsional guru non PNS.

Berkenaan dengan hal tersebut, dinas pendidikan propinsi kalteng mengadalan sosialisasi program bantuan kesejahteraan daerah khusus, tunjangan profesi dan tunjangan profesi dan tunjangan fungsional non PNS tahun 2009.

Menurut ketua panitia, Tujuan diadakannya kegiatan adalah untuk memberikan informasi tentang bantuan tunjangan profesi, tunjangan fungsional non PNS dan bantuan kesejahteraan guru daerah khusus tahun 2009.

Peserta kegiatan berasal dari 3 orang staf dinas pendidikan 14 kabupaten kota yang berjumlah 53 orang.

Sedangkan narasumber berasal dari LPMP Kalteng dan diknas propinsi Kalteng. Kegiatan bertempat di hotel Batu Suli jalan Raden Saleh no 1 Palangkaraya tanggal 20-21 Juni 2009.

Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini akan membawa program dinas pendidkan propinsi kabupaten dan kota dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dalam undang-undang no.14 tahun 2005.

Tuesday, June 16, 2009

Nasib Guru Depag terkendala "permen"


Belum lama ini telah terjadi kecemburuan sosial guru-guru dibawah naungan Departemen Agama (Depag) terhadap guru-guru yang bernaung dibawah Depdiknas khususnya dalam persoalan sertifikasi.

Salah seorang guru MTs di Palangkaraya mengungkapkan, dia sudah melakukan berbagai hal termasuk menanyakan permasalah tersebut ke anggota DPR Ri yang menjadi nara sumber dalam seminar pendidikan yang digagas pemerintah kota Palangkaraya.

" kenapa tunjangan sertifikasi kami tahun 2006 guru depag sampai kini masih belum dibayar,?" demikian keluhan guru tersebut yang disampaikannya lagi kepada Dr.Syaiful Anwar dari PMPTK saat diklat imtaq di LPMP Kalteng belum lama ini.

Lebih lanjut di menanggapi hal tersebut, Syaiful mengungkapkan kalau akar permasalah yang sebenarnya yang terjadi karena "kesalahan" dari pihak depag sendiri.

" Dulu pejabat depag tidak mau bergabung dengan depdiknas," tandas Syaiful. lebih lanjut dijelaskan sewaktu pembuatan draf permendiknas, pihak depdiknas telah mengajak pihak depag agar mau bergabung membuat permen tentang tunjangan sertifikasi guru. misalanya dalam poin-poin di permen menyebutkan jenjang sekolah SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/MA, namun pihak pejabat depag tidak mau digabung.

"konsekwensinya sekarang permen dan PP tunjangn sertifikasi guru diknas keluar, sehingga dijadikan pijakan dalam pembayaran tunjangan sertifikasi guru," ungkap Syaiful. Sementara itu, tunjangan sertifikasi guru depag belum bisa dibayarkan dan entah kapan terjadi, karena payung hukum seperti PP dan permen belum disyahkan.

Saturday, June 13, 2009

kebaikan, kecemasan dan harapan tentang pendidikan

Ini adalah hasil jawaban dari responden 220 orang guru SMP/MTS 14 kabupaten/kota se-Kalteng. pertanyaannya adalah apa kebaikan atau kecemasan ata harapan tentang pendidikan.

kuisioner dilakukan pada tanggal 8-14 Juni 2009...

inilah hasilnya, ....semoga bermanfaat....


KECEMASAN

1. Pendidikan anak jalanan

2. Standar kelulusan 5,5 banyak sekolah berusaha agar lulus 100% dg berbagai cara

3. Sistem pendidikan bila tidak benahi akan terjadi kualitas forma saja

4. Sudah banyak siswa SMP dan SMA yang bertindak asusila oeh karena minim Imtaqnya

5. Bagaimana masa depan anak didik yang UN baik padahal sebenarnya nilai di kelasnya jekek

6. UN segera ditinjau kembali Un melanggar imtaq

7. Pendidikan kita telah dipolitisir sehingga merugikan siswa dan rakyat

8. Pendidikan kita belum mampu melahirkan siswa yang mampu membuat HP, motor komputer dll

9. Teladan guru yang tidak baik terhadap peserta didik

10. Ke depan kita memiliki generasi yang cerdas bidang Iptek tetapi lemah di Imtaq akibat kapitalisme

11. Pendidikan sekarang hanya kamuflase karena hanya mengejar lulus

12. Krisis moral telah melanda anak didik kita

13. Krisis Imtaq dalam pendidikan kita

KELEMAHAN

1. Sarana pendidikan minim

2. Guru mendidik , mengajar ,membimbing sebatas lonceng

3. Belum merata fasilitas pendidikan di kota dan di desa

4. Kurang sarana pendidikan, buku buku penunjang

5. Kualitas pendidikan jangan hanya dilihat hasil UN saja

6. Media masa yang sudah kebablasan sehingga banyak kejelekan yang dicontoh siswa

7. UN tidak mencerminkan kejujuran lebih banyak membohongi diri

8. Kurang sosialisasi KTSP

9. Kurangnya integritas imtaq dalam semua mata pelajaran sehingga kita dijajah negara adikuasa secara modern

10. Banyaknya materi pelajaran membuat siswa tambah bingung

11. Belum seluruh komponen masyarakat menikmati pendidikan yang layak

12. Kurangnya koordinasi atasan denga staf sehingga guru – guru menjadi malas

13. Belum paham betul pelaksanaan kurikulum di daerah kita ini

14. Nilai perilaku kurang diperhatikan oleh pendidikan kita

15. Kurangnya pengawasan dari pemerintah

16. Masih banyak siswa yang miskin tidak berhasil dalam dunia pendidikan

KELEBIHAN/KEBAIKAN

1. Anggaran pendidikan sudah 20%

2. Semoga kebaikan terhadap guru berlangsung terus karena sudah ada UU Pendidikan

3. Sertfikasi guru merupakan pencerahan bagi profesional guru

4. Pendidikan kita mempunyai kurikulum yang sesuai

5. Siswa kita banyak yang juara olimpiade internasional

6. Pendidikan mampu mencetak murid yang kreatif, inovatif walaupun belum optimal

7. Gaji guru tambah naik

8. Bangga adanya sekolah gratis

9. Dana BOS sehingga meringankan beban orang tua siswa/ masyarakat

HARAPAN

1. Pendidikan kita yang diperbaiki prosesnya bukan hasil semata

2. Disediakannya transfortasi bagi guru – guru terpencil

3. Semoga fasilitas pendidikan diperhatikan

4. Guru yang sudah diklat imtaq supaya menjadi guru yang dirindukan murid- muridnya

5. Pemerintah harus menepati janji untuk kesejahteraan guru

6. Rumah dinas guru agar diperhatikan untuk di daerah

7. UN jangan dijadikan standar kelulusan

8. Guru di daerah banyak tidak mendapat pelatihan

9. Guru dari Depag segera disertifikasi

10. Mudahan kami dipanggil kalau ada penataran/ diklat lagi



Tuesday, June 09, 2009

Mengaitkan Imtaq dalam Mata Pelajaran









Sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhada Tuhan Yang Maha Esa.

LPMP sebagai lembaga yang memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan di Kalimantan Tengah, berupaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang salah satunya adalah dengan melaksanakan peningkatan keimanan dan ketaqwaan pendidik dan tenaga kependidikan dipropinsi Kalimantan Tengah.

Baru–baru ini LPMP Kalteng mengadakan Diklat peningkatan iman dan taqwa pendidik dan tenaga kependidikan, di Lembaga Penjamiana Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Tengah, Mulai 8 sampai 14 Juni 2009.

Peserta berasal dari guru bimbingan konseling (BK) dan guru mata pelajaran selain mata pelajaran Agama SMP dan MTS di 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah yang seluruhnya berjumlah 220 orang.

Adapun fasilitator terdiri dari narasumber dari pusat, Widyaiswara LPMP Kalteng, sedangkan metode kegiatan menggunakan ceramah, diskusi, tanggung jawab, dan kerja kelompok.

Kegiatan yang dibuka oleh kepala LPMP Kalteng, Krisnayadi Toendan menegaskan Guru dituntut meningkatkan profesionalismenya sebagai pendidik dalam melaksanakan tugas di dalam kelas. Prinsip profesionalisme adalah :

1. Memiliki bakat, minat, penggilan jiwa dan idealisme

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan dan ahkaq mulia.

3. Memiliki kompetensi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

5. Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.

“Diharapkan melalui kegiatan ini, pendidik dapat mengintegrasikan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam setiap pembelajaran sehingga dapat membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa,” harap Krinayadi.

Sebelumnya ketua panitia pelaksana Rusna Latifah menyebutkan tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah membentuk pendidik dan tenaga kependidikan sebagai agen perubahan dalam peningkatan Imtaq di bidang pendidikan khususnya ditingkat satuan pendidikan masing-masing. Kemudian menanamkan pola pikir, keyakinan dan perilaku pendidik dan tenaga kependidikan sebagai teladan dan contoh bagi peserta didik dan masyarakat, serta mampu menyampaikan dan mengimplemantasikan peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada peserta didik.

Monday, June 08, 2009

peserta diklat imtaq sedang cek in



Kegiatan diklat iman dan taqwa (imtaq) akan dilaksanakn selama 1 minggu mulai tanggal 8-14 Juni 2009 di lpmp kalteng. peserta berasal dari guru smp atau sederajat se kalteng. tampak guru-guru peserta dari 14 kab/kota se-kalteng sedang chek ini di meja panitia dengan tertib. dan panitia agaknya kewalahan...

pergaulan pelajar seperti suami istri

Pelajar adalah harapan masa depan bangsa. generasi penerus pembangunan disegala bidang pembangunan bangsa. Namun apa jadinya bila sikap dan prilaku pelajar semakin jauh dari nilai-nilai "ketimuran".

Salah seorang warga masyarakat sebut saja anang mengungkapkan, prilaku pacaran pelajar sekarang sudah seperti suami isteri.

" sering kelihatan mereka pulang sekolah seperti suami isteri, berpelukan bahkan tidak malu melakukan cupang (*ciuman) didepan umun," ungkap anang.

lebih jauh bapak yang juga berprofesi sebagai tukang jahit sepatu yang terletak di depan sekolah SMA 2 palangkaraya jalan KS. Tubun palangkaraya ini menyebutkan pemandangan seperti itu bukan hal yang baru dilihatnya.

"muak melihat perilaku seperti itu, dulu kalau orang pacaran dilihat malu, sekarang terbalik kita yang melihat yang malu" ujarnya sambil menjahit sepatu ketika dibincangi penulis.


Honor tak dibayar, Pemateri gigit jari

Agaknya penghargaan dan rasa terimakasih atas peran dan tugas kepada pemateri atau nara sumber masih kurang dihargai di Palangkaraya....

Contohnya belum lama ini, menurut pengakuan salah seorang pemateri dalam kegiatan bimtek penyusunan portofolio sertifikasi guru yang diadakan oleh panlak dari dinas pendidikan propinsi kalteng belum lama ini, sapta mufakat purba, M.Pd mengungkapkan rasa kecewanya. pasalnya dia terpaksa gigit jari karena honor sebagai nara sumber dalam kegiatan bimbingan teknik (bimtek) penyusunan portofolio sertifikasi guru yang diadakan di hotel hawai palangkaraya belum lama ini.

" air putih saja saya terpaksa harus ngomong minta, ke panitia karena tidak disediakan,padahal kerongkongan saya kering karena banyak ngomong didepan audiens " ungkap sapta yang juga pegawai lpmp kalteng.

sebelumnya sapta pernah diingatkan rekannya di kantor yang sama agar berhat-hati dalam menanggapi permintaan sebagai nara sumber untuk kegiatan yang diadakan oleh dinas pendidikan propinsi kalteng, karena biasanya tak dibayar.

karena kejadian ini, menurutnya akan berfikir dua kali kalau diminta menjadi pemateri lagi oleh dinas pendidikan propinsi...