Thursday, November 03, 2011

Meteri membangun TIM

MEMBANGUN TIM


Mengenalkan kepada para peserta pentingnya kualitas dan peningkatan tim kerja yang harmonis dalam mencapai tujuan yang disepakati.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah menyelesaikan kegiatan sesi ini, peserta diharapkan dapat:

1. Mengetahui dan memahami pentingnya tim kerja dalam klinik/institusi pelayanan kesehatan
2. Membentuk tim kerja yang harmonis di klinik keperawatan dan kebidanan
MATERI

1. Definisi Membangun Tim
2. Karakteristik Kelompok Keja
3. Manfaat Membangun Tim
METODA PENGAJARAN

1. Kuliah singkat
2. Kerja Kelompok
3. Presentasi - Diskusi Pleno
RENCANA PEMBELAJARAN


SESI I
Bagian A
Topik : Membangun tim kerja dalam Institusi / Organisasi
Metode : Kuliah singkat
Waktu : 30 menit
Bagian B
Topik : Menyusun Puzzle
Metode : Kerja Kelompok
Waktu : 45 menit
Bagian C
Metode : Diskusi Kelompok
Waktu : 60 menit

DINAMIKA KELOMPOK


A Tujuan Pembelajaran
Setelah pokok bahasan ini peserta diharapkan dapat :
1. Saling mengenal satu dengan yang lain
2. Saling berinteraksi dengan aktif
3. Mengemukakan harapan-harapan mengikuti pelatihan ini
B Metoda :
1. Curah pendapat
2. Diskusi kelompok
C Alat Bantu :
1. Petunjuk permainan
2. Kertas warna warni, spidol
3. Permainan untuk saling mengenal
D Waktu :
135 menit

LANGKAH-LANGKAH (proses) :

1 Persiapan :
Fasilitator mempersiapkan pita perekat (selotif), kertas lembar balik (kertas koran) dan spidol.
2 Pengantar :
Fasilitator menyampaikan tujuan pokok bahasan, serta proses dan waktu yang diperlukan untuk kegiatan belajar ini.

3 Pencairan dan permainan :
Cara 1 :
a. Fasilitator membagikan kepada peserta masing-masing 1 buah kartu atau kertas yang bertuliskan kata-kata.
b. Setelah dibagikan kepada seluruh peserta, fasilitator meminta peserta mencari pasangan masing-masing dengan cara mencari kata-kata yang cocok artinya.
c. Masing-masing pasangan dipersilakan berkenalan dengan pasangannya.
d. Pasangan yang salah tidak sesuai dengan permainan atau peserta yang tidak menemukan pasangan diberi hukuman (diserahkan kepada peserta lainnya).
e. Minta masukan dari peserta tentang manfaat permainan ini..
Cara 2 :
a. Fasilitator membagikan kepada peserta masing-masing 1 buah kartu (bertuliskan kata) yang ditempelkan di punggung peserta.
b. Fasilitator meminta peserta untuk mencari temannya dan membentuk kelompok sesuai dengan pedoman kata atau kalimat yang tertera dengan cara melihat kata pada punggung temannya.
c. Masing-masing kelompok diberikan kesempatan untuk berkenalan.
d. Peserta yang salah menentukan kelompoknya diberikan hukuman sesuai permintaan peserta lainnya.
e. Masing-masing kelompok secara bergiliran menjelaskan makna dari kalimat tersebut.
f. Fasilitator meminta pendapat peserta mengenai manfaat dari permainan ini.
g. Fasilitator merangkum hasil permainan.
4 Pengungkapan harapan peserta :
a. Fasilitator menanyakan kepada peserta tentang harapannya terhadap penyelenggaraan pelatihan ini.
b. Fasilitator meminta peserta menulis harapan-harapan peserta yang ditulis diatas kertas warna warni.
c. Setiap peserta menempelkan harapannya, yang telah ditulis, di papan atau dinding di depan kelas.
d. Pendapat peserta yang sama atau memiliki kesamaan agar dikelompokan oleh peserta sendiri.
e. Fasilitator meminta beberapa peserta untuk merangkum harapan-harapan peserta yang telah dikelompokan tersebut.
f. Fasilitator menyimpulkan harapan peserta secara keseluruhan.


Jawaban Pencairan
(Lawan Kata)


Tali Pusat
Tablet Besi
Air susu Ibu
Etos Kerja
Fungsi Manajemen
Rumah Sakit
Pengambilan Keputusan
Uraian Tugas
Rawat Inap
Konsep Diri
Pelayanan Kesehatan
Sikap Mental
Paradigma Sehat
Visi Misi
Indonesia Sehat 2010
Jawaban Pencairan
(Rangkaian Kata/ Kalimat)

Tidak Ada Hari Tanpa Prestasi
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Segalanya Tanpa Kesehatan Tidak Ada Artinya
Sistem Pengembangan Manajemen Kinerja Klinis
Tercapainya Indonesia Sehat Tahun 2010
MATERI
MEMBANGUN TIM
PENGERTIAN

Team building adalah suatu upaya yang dibuat secara sadar untuk mengembangkan kerja kelompok dalam suatu organisasi. Ahli-ahli ilmu sosial menyebut kelompok adalah suatu kumpulan orang yang terdiri dari dua atau lebih yang berinteraksi dengan stabil dan diantara mereka mempunyai tujuan yang sama serta menganggap kelompok itu sebagai kelompoknya sendiri (merasa memiliki). Walaupun tak dapat disangkal bahwa ada beberapa kegiatan/aktifitas yang mungkin lebih efisien bila dikerjakan oleh perseorangan, namun banyak sekali masalah yang bersifat terlalu luas dan terlalu kompleks untuk ditangani oleh satu orang. Dalam hal ini kerja team pada manajemen dapat memberikan hasil akhir yang lebih efektif dibanding dengan kerja perorangan.
KARAKTERISTIK KELOMPOK/TIM

Karakteristik Kelompok atau Tim:
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
Mengapa Diperlukan Team Building ?

Pada prinsipnya kita memerlukan team building untuk memperbaiki kinerja kelompok yang kita miliki, namun ada beberapa kondisi yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan team building, antara lain:
1. Kondisi kelompok yang memerlukan peningkatan moralitas dan hasil kerja tim.
2. Pucuk pimpinan yang jarang berfikir dan bertindak sebagai bagian sebuah kelompok.
3. Terjadi kurang pengertian antar sesama anggota kelompok, tidak ada arahan dan semangat kerja yang timbul dalam suatu kelompok, sehingga kelompok kehilangan arah kerja.
4. Dalam kelompok baru dimana terdapat beberapa individu yang menonjol tapi tidak dapat bekerja bersama dalam kelompok.
5. Kurangnya rasa percaya diri antar sesama anggota tim, tidak dapat dicapai kesepakatan terhadap tujuan bersama tim dan adanya ketidaktahuan akan kemungkinan peluang yang dapat dilakukan oleh anggota tim.
MANFAAT MEMBANGUN TIM

Team building yang dilakukan secara benar dan berkesinambungan akan memberikan hasil perubahan yang seringkali jauh lebih baik dari dugaan semula.

Manfaat atau hasil yang dirasakan :
Bagi pimpinan tim /kelompok:
1. Pimpinan tim akan menjadi lebih kuat dan lebih efektif
2. Pimpinan tim mampu menyesuaikan gaya kepimimpinannya, dengan lebih memperhatikan kepentingan dan tanggung jawab kelompok dibandingkan kepentingan pribadi
3. Terdapat apresiasi yang lebih besar dari pimpinan tim terhadap kebutuhan anggota tim dan bagian-bagian dalam tim.
4. Pimpinan menjadi lebih mampu untuk berkomunikasi secara langsung kepada anggota tim sehingga terjadi hubungan pengertian yang lebih baik antara pimpinan dan anggota tim.
5. Pimpinan tim memiliki inisiatif untuk lebih memahami prakasa anggotanya.
6. Pimpinan mempunyai komitmen yang lebih tinggi terhadap sasaran kerja dan memiliki harapan yang lebih besar.
Bagi individu anggota tim /kelompok
1. Sebagian besar individu memiliki pendekatan yang lebih persuasif, toleransi menjadi lebih tinggi dan memiliki kepercayaan untuk mengajukan argumentasi tanpa terikat oleh hirarki.
2. Komunikasi dan dialog antar sesama anggota kelompok menjadi lebih bebas dan terbuka, yang selama ini menjadi salah satu hambatan utama dalam perkembangan kelompok.
3. Terdapat “ruang “ yang lebih terbuka untuk mengakui beberapa kelemahan-kelemahan pribadi, bahkan kadangkala tidak jarang yang mengundurkan diri karena kesadaran diri (ini bukan penyelesaian yang diharapkan).
4. Banyak masalah antar pribadi sesama anggota tim/kelompok yang selama ini mengganjal dapat dipecahkan dengan lebih mudah karena keterbukaan semua anggota tim.
Bagi pelaksanaan kerja tim/kelompok
1. Pertemuan tim/kelompok menjadi lebih terstruktur dan efektif.
2. Hasil yang diperoleh lebih dapat diterima dan terdistribusi dengan baik kepada sesama peserta.
3. Terjadi perbaikan kerja dalam mencapai sasaran, peningkatan kemampuan dalam mengevaluasi individu dan kelompok dengan cara yang lebih profesional.
4. Tingkat komunikasi dalam dan antar kelompok menjadi lebih komprehensif dan efektif, walaupun dalam kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.
5. Komitmen yang lebih kuat terhadap sasaran-sasaran baru.
6. Terciptanya otonomi yang lebih besar pada tingkat manajer.
7. Lebih banyak waktu digunakan untuk bekerja sama dengan kolega dan bekerja sama dalam mencapai tujuan.



KASUS


1. Refleksikan dalam pekerjaan Anda sendiri dan tim bahwa Anda bekerja di dalamnya dan jawablah pertanyaan berikut ini:
a. Apakah Anda bekerja dalam tim dengan posisi yang sama ?
b. Apakah setiap profesional dalam tim keperawatan/kebidanan menggunakan pemikiran mereka, emosi, pengalaman dan sensitivitas mereka dalam bekerja?

2. a. Bentuk kelompok menjadi empat (4)
b. Setiap kelompok terdiri dari sepuluh (10) orang
c. Setiap kelompok yang terdiri dari sepuluh (10) orang dibagi lagi menjadi dua kelompok (sub group)
d. Setiap sub group memilih seorang pemimpin

3. Fasilitator menjelaskan cara memainkan puzzle

4. Jelaskan bahwa untuk satu kelompok mengerjakan satu puzzle dan satu kelompok akan mengamati /observasi dengan menggunakan checklist.

5. Anggota diberi nomor 1-10 dan nomor 1-5 mengerjakan puzzle selama 20-30 menit

6. Anggota nomor 6-10 sebagai pengamat: Mereka mengamati semua prilaku dan spesifikasi dari semua anggota kelompok;
Anggota nomor 6 mengamati nomor 1
Anggota nomor 7 mengamati nomor 2
Anggota nomor 8 mengamati nomor 3
Anggota nomor 9 mengamati nomor 4
Anggota nomor 10 mengamati nomor 5

7. Pengamat memantau partnernya dalam kelompok dan melengkapi checklist




CHECK LIST UNTUK PENGAMAT
(beri tanda pada kolom ya/tidak)

No. Aspect Ya Tidak
1. Apakah dia tersenyum kepada anggota lainnya dalam kelompok
2. Apakah dia terlibat penuh dalam mengerjakan puzzle
3. Apakah dia mencoba memecahkan masalah
4. Apakah dia mencoba untuk membuat suatu keputusan
5. Apakah dia terlalu banyak bicara/mendominasi
6. Apakah dia mendorong/memberi semangat yang lainnya
7. Apakah bahasanya membuat yang lainnya berhenti berbicara
1-7 mengamati setiap individu
1. Apakah ada konflik / kesenjangan antara anggota tim
2. Apakah ada kebingungan tentang penugasan/hubungan yang tidak jelas antara individu
3. Apakah ada kejelasan tujuan untuk anggota tim
4. Apakah dia mengungkapkan gagasan-gagasan, inisiatif atau menggunakan imajinasinya
5. Apakah mereka takut untuk berbicara/mengeluarkan pendapatnya
6. Apakah mereka saling mendengarkan satu sama lainnya
7. Apakah mereka diberi penghargaan untuk kemajuan yang mereka lakukan
8. Apakah mereka dianjurkan oleh pimpinan mereka untuk bekerja sama dalam tim
1-8 mengamati dalam kelompok









RANGKUMAN

a. Team building atau membangun tim perlu dilakukan dalam suatu organisasi agar terbentuk suatu kelompok kerja yang tangguh, memiliki kesamaan pandang dan langkah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Alasannya perlu membangun tim, antara lain; berorientasi kepda tujuan bersama, kerja tim dan semangat kerja tim akan mendorong tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

c. Team building dirasakan manfaatnya, baik bagi pimpinan maupun anggota tim, sehingga dapat menyebabkan; efektifnya kepemimpinan, rasa memiliki dari setiap anggota tim, komunikasi yang lebih luas antara anggota tim, setiap anggota tim dapat berkontribusi sesuai dengan keahliannya, komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan bersama.


EVALUASI

1. Apa bedanya Tim dengan kelompok ?
2. Apa manfaat dengan adanya team building (membangun tim) ? jelaskan manfaat bagi pimpinan, anggota tim maupun organisasi.


REFERENSI

1. Madded, R. B., (2ed), “Team Building; Terampil Membangun Tim Handal”, Penerbit Erlangga, Alih bahasa; Kristyabudi P. Hananto, S.Psi. MM. Editor Deborah P. Hutahuruk
2. Fachda L., “Team Building; Pembentukan Sinergi dan Dinamika Kelompok”
3. Wiyadi N. dr., MPH., (penyunting) “Modul Team Building”

No comments: